
TIDORE – Ratusan warga Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, diduga menjadi korban penipuan investasi bodong World Pay One (Wpone). Para member mengeluhkan tidak bisa melakukan penarikan uang.
“Semacam itu (investasi bodong), karena tidak bisa penarikan, kurang tahu membernya berapa banyak, tapi kalau di WA Grup 400 lebih member,” ujar warga berinisial, IK (34), Senin (24/3/2025).
Dia menceritakan, awal masuk dalam bisnis Wpone setelah diajak oleh temannya, sebab penghasilannya menggiurkan, dengan deposit awal sebesar Rp 500 ribu.
“Jadi saya tertarik dan deposit Rp 500 ribu karena dalam satu bulan kembali Rp 480 ribu. Sementara saldo tetap,” bebernya.
Dia mengatakan, dirinya bergabung dalam Wpone sejak bulan September 2024 lalu. Selama ini sudah mendepositkan uang sebanyak Rp 4 juta.
“Awalnya deposit Rp 500 ribu. Uang saya itu tertahan tidak bisa ditarik, ada juga temanku yang Rp 10 – 20 juta depositnya tidak bisa tarik,” katanya.
Ia menjelaskan, sejak 20 Februari akan melakukan penarikan, namun tidak bisa. Dirinya diminta untuk menunggu hingga 14 Maret.
“Setelah itu pada saat tanggal 14 Maret, kan hari Jumat itu, jadi saya mulai penarikan, karena butuh proses 24 jam dananya bisa masuk di rekening. Tetapi waktu itu kalau kita penarikan dilakukan penolakan,” terangnya.
Bahkan, awal gabung disampaikan jika ada masalah uangnya dikembalikan.
Dia bilang, bisnis Wpone ini awalnya dijalankan oleh salah seorang ASN Pemkot Tidore Kepulauan, kemudian merekrut anggota (member) termasuk dirinya, bahkan melakukan pertemuan dengan member dan calon member di Kantor Camat Tidore Utara.
Saat ini IK belum melaporkan dugaan penipuan tersebut ke Polisi. Dia masih berharap uangnya bisa kembali, apalagi sudah mendekati lebaran idul fitri 1446 H.
“Mau lebaran, kami butuh uang, saat ini belum lapor polisi. Kami masih tunggu, kalau tidak ada baru kami laporkan ke Polisi,” pungkasnya.(#)
Tinggalkan Balasan