Massa Koalisi Unibra Saat Melakukan Hering dengan Gubernur Maluku Utara

SOFIFI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Unibra Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Maluku Utara, Desa Balbar, Oba Utara, Selasa (2/9/2025).

Aksi ini mengusung tema “Darurat Kekerasan Negara, Menuntut DPR, Polri, dan Presiden Bertanggung Jawab”.

Koordinator aksi, Rafdal Rl. Waralalo alias Fatar, memimpin sekitar 50 massa dengan membawa mobil komando, bendera organisasi, pamflet, dan spanduk besar.

Mereka menyoroti kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, seperti kenaikan pajak bumi dan bangunan, revisi undang-undang, serta kenaikan tunjangan DPR.

Massa juga mengecam tindakan represif aparat di berbagai daerah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.” Ini pelanggaran HAM dan mencederai demokrasi,” kata Fatar dalam orasi.

Sekitar pukul 12.20 WIT, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menemui massa. Ia menerima 12 tuntutan mahasiswa, di antaranya pembebasan demonstran yang ditahan, penghentian kriminalisasi gerakan rakyat, reformasi Polri, pencabutan izin tambang, hingga percepatan pembangunan jalan Oba Utara.

“Terkait isu nasional kami hanya bisa menampung dan meneruskan ke pemerintah pusat,” ujar Gubernur menanggapi tuntutan.

Aksi mahasiswa bubar dengan damai pukul 12.51 WIT. Setelah itu, giliran Majelis Masyarakat Kota Sofifi (Markas) yang menyampaikan aspirasi, salah satunya desakan pembentukan pansus DOB Sofifi.(nox)