Polisi Saat Mengamankan Seorang Mahasiswa

TERNATE — Polisi mengamankan 16 orang terkait demonstrasi yang berakhir ricuh di depan kantor DPRD Kota Ternate. Dari jumlah itu, 14 orang berstatus mahasiswa dan dua lainnya siswa.

“Dua di antaranya masih anak sekolah,” kata Kapolres Ternate, AKBP Nita Ratna Yulianto.

Nita menjelaskan kericuhan pecah hingga empat kali sepanjang aksi berlangsung. Aparat akhirnya membubarkan massa menjelang Magrib setelah mahasiswa melempari polisi dengan batu dan botol air mineral. Polisi membalas dengan gas air mata dan semprotan water cannon, lalu memukul mundur massa yang mencoba menerobos ke halaman kantor DPRD.

Kericuhan itu menyedot perhatian warga sekitar. Jalan depan gedung DPRD dipadati penduduk Kelurahan Kalumata yang menyaksikan jalannya aksi.

Meski sempat tercerai-berai, mahasiswa kembali berorasi. Aparat dari Polres Ternate dan Polda Maluku Utara tetap bersiaga.

Massa aksi yang tergabung dalam Cipayung Plus dan Badan Eksekutif Mahasiswa menuntut Presiden mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menolak kenaikan gaji DPR, dan mengingatkan wakil rakyat agar tidak hidup bermewah-mewahan di tengah kemiskinan Maluku Utara.(nox)